Rabu, 18 Januari 2017

Narasiku

Karena Aku Pernah Merasakannya

Dia pasti sekarang bahagia bersamamu. 
Aku tahu ini karena aku mengenalmu.

Aku tahu kalau kamu akan memperhatikannya kalau dia sedang berbicara. Aku tahu kalau setiap melihatnya, kamu akan tersipu malu pada awalnya, sedikit memerah di pipimu, tetapi setelah itu kamu akan bermanja-manja, tapi juga sering membuatnya tertawa dengan banyolan-banyolan pintarmu. Kamu selalu seperti itu kalau jatuh cinta.

Aku tahu kamu akan sering membawakannya kue buatanmu. Dari brownies, cupcakes, sampai kue kering seperti nastar atau kalau tidak pun, mungkin juga sekadar kamu bawakan roti tawar dengan meises yang banyak dicampur keju. Kecuali kalau dia tidak suka salah satu dari kue-kue itu. Tetapi, kamu tetap akan membawakannya kue yang dia suka. Kamu selalu ingin membuat orang yang kamu suka bahagia, salah satunya dengan apa yang kamu berikan kepadanya.

Aku tahu kamu akan membelikannya cd lagu-lagu yang dia suka. Sebenarnya, kamu bisa saja membelikannya CD Norah Jones, Endah dan Rhesa, The Beatles, atau apa saja yang kamu suka. Tapi kamu selalu lebih suka memberikan sesuatu kepada orang lain bukan berdasar apa yang kamu suka, tetapi apa yang orang lain itu suka. Itu yang benar. Dan aku juga selalu mengagumimu karena itu.

Aku tahu kalau setiap pagi kamu akan sms dia dengan "Selamat pagiiiiiii, sudah banguuuun?" disambung dengan siangnya kembali mengirimkan sms untuk mengingatkannya jangan lupa makan siang dan ditutup kalimat, "Have a sweet dream and hope your true dreams will win," ketika malam. 

Aku tahu semuanya, karena aku pernah merasakannya. Dulu. Dulu ketika kamu masih bersamaku. Sebelum kamu pergi karena setelah semua yang kamu lakukan untukku, aku tidak memperlakukanmu sama baiknya.

Aku dan keegoisanku. Yang membuatmu kemudian lelah dan pergi dariku.

I miss that moment. I miss the feeling being loved by someone. Someone like you, especially. And the worst part is, i miss you.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar